Manajemen Pondok Pesantren di Kalimantan Barat

Repository > Misdah > Manajemen Pondok Pesantren di Kalimantan Barat

Manajemen Pesantren di Kalimantan Barat _ 1Pondok pesantren merupakan salah satu sistem pendidikan Islam tertua di Indonesia dan memiliki kontribusi yang sangat penting dalam mencerdaskan bangsa ini. Hal ini dapat dilihat dari perannya dalam membangun bangsa dibidang pendidikan, keagamaan dan moral.

Dilihat dari sejarahnya, pondok pesantren memiliki pengalaman yang luar biasa dalam hal membina, mencerdaskan dan mengembangkan masyarakat. Bahkan lebih luas lagi pondok pesantren mampu mengembangkan dirinya sendiri secara mandiri dengan menggali potensi yang dimiliki masyarakat di sekelilingnya.

Sejak awal berdirinya, pesantren telah menunjukkan keunikannya. Pada mulanya pesantren sebagai pusat pengembangan dan penggemblengan nilai-nilai islam, berfungsi di samping menjadi pusat pendidikan keagamaan Islam di nusantara, juga menjadi simbol perlawanan terhadap penjajah terutama pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20. Militansi pesantren berhadapan dengan penjajah asing sangatlah efektif ketika perlawanan pesantren disosialisasikan lewat simbol-simbol “perang mengusir orang kafir”.

Tuntutan zaman dan perubahan global senyatanya mengharuskan pesantren untuk melakukan transformasi pesantren dalam upaya memodernisasi dirinya dalam merespons arus perubahan tersebut. Kaidah yang menjadi acuan kalangan pesantren adalah memelihara tradisi lama yang masih dinilai relevan dan pengembangan hal-hal baru yang lebih baik. Kaidah ini mengandaikan pesantren sebagai agen perubahan dengan pendekatan keagamaan.

Karena itu, identitas pesantren yang pada perkembangannya merupakan sebuah lembaga pendidikan dan penyiaran agama Islam, kini orientasi itu lebih berkembang. Meskipun begitu, hal ini tidak keluar dari prinsip kemandirian dan independensi kepemimpinannya yang tetap memiliki fungsi tiga fungsi: pertama, sebagai lembaga pendidikan yang melakukan transformasi ilmu pengetahuan agama (Islam) dan nilai-nilai ke-Islaman (Islamic values); kedua, sebagai lembaga keagamaan yang melakukan kontrol sosial (social control); dan ketiga, sebagai lembaga keagamaan yang melakukan rekayasa sosial (social engineering).

Link Download:

Manajemen Pondok Pesantren di Kalimantan Barat

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *