Kita banyak bersyukur kepada Allah dengan anugerah-Nya kita masih diberi kesehatan dan kekuatan. Dengan itu, terutama penulis dapat menghadirkan tulisan sederhana ini di hadapan para pembaca sekalian. Oleh karena itu shalawat dan salam kita persembahkan ke hadapan ikutan kita Muhammad Rasulullah Saw., yang mengeluarkan umatnya dari kegelapan kepada yang terang benderang.
Mengiringi rasa syukur itu, penulis menghaturkan ucapan terima kasih yang tiada dihinggakan ke hadapan Yang Dimuliakan “Ayahanda Bapak Pembina”, guru dan telaga hikmahku. Beliau sebagai pembimbing yang membasahi haus-harapku dengan bimbingan dan petunjuknya yang tiada bertepi.
Kemudian dari pada itu penulis haturkan banyak terima kasih kepada kedua orang tua dan keluarga besar, dengan dukungan dan doa mereka penulis terbantu untuk menghidupkan semangat dalam setiap kesempatan untuk merekam kepahaman dalam bentuk tulisan sederhana ini.
Buku ini disusun karena suatu hasrat agar apa yang penulis diberi kepahaman dari sumber hikmah dapat sedikit demi sedikit menjadi mendalam pada kepahaman diri. Tentunya pendalaman dimaksud dengan respon balik dari para pembaca sekalian melalui musyawarah. Terutama dari para mahasiswa yang penulis niatkan menjadi pembaca tetap buku ini.
Juga, buku ini penulis realisasikan dengan diinspirasi oleh idealitas bahwa seharusnya dalam ikhtiar memahami ajaran Islam tidak cukup kita hanya menggunakan kerangka pikir yang sifatnya epistemic saja. Sebab jika hanya dengan format seperti itu dalam suatu proses transformasi ajaran Islam, khawatir menjadi mandul.
Yaitu hanya menjadi transformasi sebatas menceritakan nama-nama dalam sederet epistemology saja. Jika begitu artinya tidak sampai kepada tahap afektif. Yaitu tahap di mana pengetahuan harus tidak bersisa kecuali tinggal perilaku yang baik, mestinya. Juga, jika demikian artinya tidak menyentuh kandungan tujuan yang telah dirumuskan dalam ajaran Islam. Yaitu bahwa satu-satunya misi Muhammad Saw dibangkit-kan hanya untuk menyempurnakan kemuliaan akhlak, “innamâ bu’itstu liutammima makârima al-akhlâq”.
Dengan rendah hati, teriring harap yang tinggi kiranya dapat dipahami bahwa buku ini penulis wujudkan dengan menyajikan uraian yang berbasis hikmah. Yaitu uraian yang bertumpu kepada ikhtiar mendapat bimbingan Allah dan Rasul-Nya. Tujuan uraian berbasis hikmah ini ada pada ruang lingkupnya. Yaitu untuk mendapat kepahaman tentang diri sebenar diri, hubungan diri dengan Allah, hubungan diri dengan Muhammad Saw (non fisik), dan hubungan diri dengan Baitullah. Ikhtiar ini penulis lakukan dalam rangka aktualisasi ajaran Islam yang tidak hanya dengan proses transformasi yang berbasis literalistic epistemic semata.
Oleh karena itu, dalam penyajian uraian buku ini penulis mengajak para pembaca untuk fokus kepada pencarian wujud subyek atau benda dari suatu fakta teks. Sebab, pengalaman yang penulis lalui selama bergelut dengan epistemology, penjelasan atas rangkaian-rangkaian teks atau terma tertentu, sama sekali tidak menunjuk atau menemukan wujud dari fakta teks yang sedang dibaca, dijelaskan, dan diteorikan. Akibatnya pengetahuan yang didapat selama ini adalah hanya bertumpu kepada pengenalan tulisan yang harfiyah semata. Dikira itulah yang menjadi misi dari diutusnya para rasul Tuhan. Padahal kalau kita mahu memetik pelajaran, sesungguhnya para rasul Tuhan itu tidak ada yang ahli epistemology. Yakni keahlian yang bertumpu kepada kepandaian mengadaptir diri terhadap informasi harfiyah secara literatur.
Itu sebabnya, yang penulis tekankan dari buku ini, bukan supaya pembaca menguasai isinya lalu menjadikannya sebagai bahan epistemology baru. Melainkan penekannya adalah kiranya para pembaca berkenan untuk menjadikan uraian dalam buku ini sebagai gaedence kepada mengenal wujud dari setiap untaian terma atau teks. Proses mengenal wujud yang penulis maksud adalah para pembaca diharapkan perkenannya untuk memulainya dengan merangkum isi uraian dalam buku ini kepada fakta wujud diri sendiri dahulu. Kemudian baru berlanjut ke langkah berikutnya untuk mengenal wujud di balik semua terma yang menjadi kupasan buku ini.
Maka oleh karena itu, kalau boleh penulis sharing bahwa, jalan awal yang mesti diiringkan dalam membaca buku ini adalah harus ada perkenan diri atau kesediaan diri pembaca untuk sejenak “menaruh” atau “meletakkan” apa yang menjadi pengetahuan selama ini. Dengan hal ini diharapkan pengetahuan yang ada jangan dulu dijadikan bahan untuk mengkounter atau membantah isi buku yang sedang dibaca ini. Kalaupun pengetahuan yang terlanjur ter-file dalam benak selama ini harus dijadikan pembanding, tunggulah dulu sampai isi uraian buku ini benar-benar sebanding dalam kepahaman dengan kepahaman pengetahuan sebelum-nya.
Sebelum mengakhiri pengantar ini, tentunya banyak pihak yang turut andil dalam proses penerbitan buku ini. Maka kesempatan ini penulis gunakan untuk mengucapkan banyak terima kasih terutama kepada Bapak Prof. Dr. K.H. Imam Suprayogo, MA., yang telah berkenan memberikan kata pengantar dan testimoninya pada penerbitan buku ini. Juga kepada Prof. Dr. H. Abd. Rahim Yusus, MA yang telah berkenan memberikan pengantar untuk penerbitan buku ini. Ucapan yang sama penulis sampaikan kepada kawan-kawan di P3M IAIN Pontianak yang telah membidani penyusunan dan rancangan penerbitan awal pada cetakan pertama buku ini. Banyak terima kasih pula penulis ucapkan kepada Prof. Dr. H. Mahfud MD, sebagai Ketua Pimpinan Kolektif Majelis Nasional KAHMI. Juga kepada Prof. Dr. Azhar Arsyad, MA. sebagai Ketua Dewan Guru Besar dan Ahli ‘ulûm al-hadîts UIN Alaudin Makasar yang telah berkenan memberikan testimoni. Juga kepada Kanda Dr. H. Tasmin Tangareng, M.Ag. dan Dr. H. Tasbih Hanafia, M.Ag yang telah berkenan menjadi editor buku ini dan memberikan testimony.
Penulis mengucapkan terimakasih pula kepada seluruh pihak yang tak dapat disebut satu-persatu pada kesempatan yang singkat ini. Dari semua itu, dengan harapan yang sangat dalam kiranya buku ini menjadi satu titik langkah dalam ikhtiar menggapai taufiq dan hidayah serta rahmat dari sang subyek hikmah. Âmîn yâ Karîm yâ rabba al-‘âlamîn.
Link Download:
WUJUD DI BALIK TEKS (Studi Alquran dengan Pendekatan Hikmah)
Bagus sekali untuk menambah ilmu hikmah yg tersembunyi di balik teks