Dalam rangka pengelolaan organisasi secara profesional, perusahaan memerlukan sistem informasi yang dirancang untuk membantu organisasi dalam menghadapi persaingan. Oleh karena itu perusahaan harus merancang dan menerapkan sistem informasi sesuai dengan kondisi perusahaan. Untuk menjadi perusahaan yang efektif dan menguntungkan dalam pasar internasional, perusahaan perlu sistem informasi dan komunikasi yang kuat (Laudon & Laudon, 2005:5). Pengguna sistem informasi sebuah perusahaan terdiri dari pengguna internal dan pengguna eksternal. Pengguna internal dari sistem informasi akan menggunakan informasi sebagai dasar pengambilan keputusan (Azhar Susanto, 2004:72).
Pada kenyataannya masih banyak terjadi permasalahan di dalam sistem informasi terutama di lembaga keuangan seperti BPR, seperti fenonema sistem informasi yang disampaikan oleh Deputi Direktur Direktorat Kredit BPR dan UKM Bank Indonesia, Mahdi Mahmudy (2011) bahwa umumnya BPR tidak memiliki data nasabah yang memadai, yaitu ketidaktersediaan data nasabah yang termasuk kategori kredit lancar, bermasalah atau berganda. Sehingga BPR kesulitan menyeleksi penyaluran kredit. Selanjutnya Menteri Keuangan Agus Martowardojo (2010) menyampaikan bahwa sistem informasi DJP belum up to date, kalimatnya manis tapi artinya masing-masing belum mempunyai kesiapan informasi stabil, pelayanan yang stabil, informasi yang kuat, belum terintegrasi. Bisa secara operasional cost yang sangat mahal.
Link Download: