Pada umumnya di wilayah pedesaan, anak-anak perempuan tidak diberikan kesempatan untuk memperoleh pendidikan yang tinggi. Hal ini berbanding terbalik dengan anak laki-laki yang lebih banyak mendapat kesempatan untuk bersekolah, mencari, mendapatkan pengalaman di luar rumah, dan tidak dibebani dengan pekerjaan rumah tangga. Sedangkan anak-anak perempuan, dari kecil mereka dididik oleh para ibu untuk membantu pekerjaan rumah dan merawat adik-adiknya. Belum mencapai usia dewasa, gadis kecil akan dinikahkan dan menjadi pembantu serta membanting tulang di rumah tangga suaminya. Sejak kecil hingga menjadi seorang ibu, para perempuan tidak pernah memperoleh kemerdekaan untuk kemajuan dirinya. Ia akan terus mendapat kekerasan fisik maupun psikis, baik dari orang tuanya kemudian berlanjut ke suaminya. Penderitaan perempuan tidak akan habis-habisnya di sepanjang hayatnya. Oleh sebab itu, betapa pentingnya kesadaran para ibu untuk mendidik dan mendukung kemajuan bagi putriputrinya, agar putrinya memperoleh kebahagiaan dan hak-hak asasi yang sama dengan anak laki-laki. Peran ibu dalam mendidik anak perempuan dengan optimal yang dibekali dengan pengetahuan yang memadai akan memberikan dampak yang sangat penting untuk mempersiapkan masa depan anak perempuan yang lebih baik. Karena anak perempuan nantinya tidak saja diharapkan sebagai seorang ibu yang terampil mengurus anak-anaknya dan mengelola rumah tangganya dengan baik, tetapi juga seorang ibu juga dapat berkarir di ruang publik. Peranan ibu dalam mendidik perempuan adalah dengan menanamkan nilai-nilai agama, nilai-nilai moral, membimbing anak perempuan menghadapi menstruasi, kesehatan, sex dan persiapan pernikahan, mendidik anak perempuannya terampil mengerjakan pekerjaan rumah tangga, mendukung dan membimbing anak perempuannya untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi.
Link Download: