Setiap orang memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan situasi yang berbeda. Terkadang hal tersebut dilakukan tanpa berpikir lagi atau dilakukan secara spontan. Tetapi apabila hal tersebut dilakukan dengan pemikiran atau dilakukan secara sadar dan berupaya menyesuaikan perilaku dengan situasi, maka Walsh dan Tharp (1985) menyebutnya dengan istilah pengaturan diri. Sebagai suatu proses, pengaturan diri merupakan suatu perilaku khusus yang menghasilkan suatu external outcome, juga menghasilkan suatu reaksi berupa evaluasi diri. Dalam proses ini seseorang menetapkan standard, performansi, atau respons terhadap perilakunya sendiri dalam bentuk kepuasan diri atau kritik diri, tergantung pada kesesuaiannya dengan standard yang telah ditetapkan (Hilgard, Atkinson & Atkinson, 1983).
Menurut Robert & Hogan (2002), pengaturan diri merujuk pada suatu proses internal dimana pemeliharaan atau pengubahan diri dilakukan guna mencapai berbagai tujuan dan standard-standard tertentu. Dalam kaitannya dengan FE, pengaturan diri diartikan sebagai suatu strata dari FE yang terdiri dari sejumlah besar FE yang bertanggungjawab untuk memberikan isyarat dan mengarahkan keseluruhan fungsi yang tercakup di dalam anggapan, perasaan, pemikiran, dan tindakan (Ylvisaker & Feneey, 2002).
Link Download:
mantab