Semua orang tahu bahwa Kalimantan adalah salah satu pulau terbesar di dunia. Semua orang tahu, pulau yang besar itu menyimpan keragaman sosial. Di pulau ini ada orang Dayak, Melayu, Madura, Bugis, dan sukusuku lain.
Tetapi, seperti apa kehidupan masyarakat di sini? Bagaimana mereka berinteraksi? Seperti apa situasi yang mereka hadapi? Tak banyak diketahui.
Buku ini mencoba memberikan sedikit bayangan tentang situasi itu. Bagian-bagian dari buku ini, menggambarkan situasi lapangan berdasarkan pengalaman nyata penulis saat melakukan penelitian dan kunjungan lapangan. Tempat yang dikunjungi itu antara lain di Sekadau, Kapuas Hulu, Kabu Raya.
Penulis berusaha menggambarkan kehidupan masyarakat dengan gaya bertutur, dan melaporkan apa yang dilihat, didengar dan dirasakan dengan menggunakan sudut pandang orang pertama.
Penulis menyadari memang masih banyak kekurangan di sana sini. Namun, kiranya kekurangan itu tidak menghalangi pembaca untuk memperoleh gambaran awal. Pembaca yang memerlukan pendalaman, dapat langsung turun lapangan melakukan penelitian.
Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu lahirnya karya ini. Kepada Profesor Dr. James T. Collins, yang mula memperkenalkan dunia Kalimantan kepada penulis, serta tunjuk ajarnya dalam ilmu bahasa. Juga kepada Prof. Dr. Shamsul Amri Baharuddin, -Prof. Dr. Hanapi Dollah, Prof. Dr. Nik Hasan Shuhaimi, Prof. Dr. Teo Kok Siong. Prof. Madya Dr. Chong Shin, ilmuan-ilmuan dari Universiti Kebangsaan Malaysia yang memberikan kesempatan saya terlibat dalam beberapa kegiatan akademik mereka.
Penulis juga menyampaikan terima kasih kepada Dedy Ari Asfar, teman sekaligus guru bagi spiritual bagi penulis dalam banyak hal. Dan juga kepada rekan kerja yang lain, Hadi Kifli, Derensius, Derani, Herpanus, Darus Tharim, dll.
Terima kasih disampaikan kepada temanteman di STAIN Pontianak, dan teman-teman di Borneo Tribune, yang memberikan dukungan secara tidak langsung pada upaya ini.
Penulis juga ingin menyampaikan terima kasih kepada para informan di lapangan, mereka yang saya sebutkan nama-namanya di dalam tulisan ini. Bantuan selama saya di lapangan sangat berarti dan akan terus saya kenang. Tulisan ini akan mematrikan kenangan itu hingga akhir hayat kita.
Tentu saja, terima kasih harus disampaikan juga kepada Fahmi Ichwan dan Farninda Aditya yang membantu soal teknis penerbitan buku ini.
Untuk anak-anak yang selalu diingat, Dell Alkhair, Salsa Y. Elsa, Zebta E. Elza dan Fatia Y. Elza, serta untuk Emak, Nurhiluyah, yang tak henti-hentinya memberikan perhatian. Semoga Allah memberikan balasan yang terbaik untuk semua.
Kepada pembaca, selamat menikmati sajian ini. Mari menyelami kedalaman khazanah intelektual masyarakat Kalimantan.
Link Download:
Masyarakat dan Bahasa; Narasi Perjalanan di Pedalaman Kalimantan