Kalimantan Barat merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang terdapat di Pulau Kalimantan. Bagian barat provinsi ini berbatasan dengan Laut Cina Selatan, bagian timur berbatasan dengan Kalimantan Timur, bagian tenggara dengan Kalimantan Tengah, bagian utara berbatasan dengan Sarawak (Malaysia Timur) dan bagian selatan berbatasan dengan Laut Jawa. Kalimantan Barat memiliki kawasan yang luasnya 146,807 km² atau 7.65% daripada luas keseluruhan kawasan Indonesia.
Secara geografi, posisi itu menempatkan Kalimantan Barat pada posisi strategis. Jelasnya berada pada jalur perdagangan Laut Cina Selatan dan terlibat dalam arus sejarah Melayu sebelum abad ke-20 (Arena Wati [1989], Irwin [1986], Hooker [1991] serta Yusriadi [1999]). Namun, setelah itu tidak banyak informasi tentang penghuni kawasan ini yang dapat diketahui (Hermansyah 2006). Bahkan, dalam sejarah nasional (khususnya yang berkenaan dengan kerajaan-kerajaan yang bercorak Islam), kerajaan Islam di Kalimantan Barat, termasuk sangat jarang dibicarakan. (Uka Tjandrasasmita, 1981/1982).
Pada masa lampau di Kalimantan Barat terdapat sejumlah kerajaan baik besar maupun kecil. Di antara kerajaan-kerajaan tersebut antara lain Kerajaan Sambas, Kerajaan Pontianak, Kerajaan Kubu, Kerajaan Matan, Kerajaan Sintang, Kerajaan Landak, Kerajaan Mempawah, Kerajaan Sanggau, Kerajaan Simpang, Kerajaan Selimbau, Kerajaan Jongkong, Kerajaan Piasak dan Kerajaan Bunut.
Kerajaan Kubu merupakan salah satu pusat pemerintahan tradisional terletak di pinggir Muara Sungai Kapuas Besar, Kalimantan Barat. Beberapa kebudayaan pernah bertapak di kawasan itu dan memberikan warna tersendiri dalam sejarah. Di antara kebudayaan itu antara lain agama Hindu-Budhha, kebudayaan China dan Islam di samping kebudayaan asli masyarakat setempat.
Kehadiran Islam di kawasan Kubu telah berhasil mengubah kerajaan tersebut menjadi kerajaan Islam. Setelah menjadi kerajaan Islam di kawasan ini memiliki tradisi keagamaan yang baik. Di Kalangan masyarakat Kalimantan Barat, kawasan Kubu dikenal antara lain karena ketokohan seorang ulama bernama Ismail Mundu. Selain itu, di kawasan ini memiliki tradisi literasi yang juga baik. Beberapa ulama meninggalkan tulisan yang masih dapat dijumpai sampai hari ini.
Link Download:
Saya mau beli dimana bisa membeli nya. Mohon replay / contact saya 081345458086