Laporan Penelitian Sejarah Kerajaan Sambas Kalimantan Barat

Repository > Yapandi Ramli > Laporan Penelitian Sejarah Kerajaan Sambas Kalimantan Barat

Laporan Penelitian Sejarah Kerajaan Sambas Kalimantan BaratKerajaan Sambas merupakan salah pusat pemerintahan tradisonal terletak di kawasan pantai utara Kalimantan Barat. Sambas sejak lama sudah terlibat dalam jaringan internasional. Beberapa kebudayaan pernah bertapak di kawasan itu dan memberikan warna tersendiri dalam sejarah. Di antara kebudayaan itu antara lain agama Hindu-Budhha, kebudayaan China dan Islam di samping kebudayaan asli masyarakat setempat.

Kehadiran Islam di kawasan Sambas telah berhasil mengubah kerajaan tersebut menjadi kerajaan Islam. Setelah menjadi kerajaan Islam di kawasan ini memiliki tradisi keagamaan yang baik. Di Kalangan masyarakat Kalimantan Barat, kawasan Sambas dijuluki sebagai “Serambi Mekah”. Gelar ini antara lain diberikan karena di kawasan ini lahir ulama besar berkaliber internasional yakni Ahmad Khatib Sambas, pendiri tarekat Qadiriyah wa Naqsabadiyyah. Selain itu, di kawasan ini memiliki tradisi literasi yang juga baik. Beberapa ulama meninggalkan tulisan yang masih dapat dijumpai sampai hari ini.

Sebagian ulama Sambas pernah mengenyam pendidikan di Timur Tengah. Mereka terlibat dalam jaringan ulama dunia. Berbagai corak keberagamaan mempengaruhi para ulama tersebut. Ketika kembali ke Sambas, mereka membawa ilmu yang diperolehnya ke kampung halaman. Tercatat misalnya corak Wahabi sangat mempengaruhi kalangan istana, karena ulama-ulama di lingkungan istana secara resmi dikirim ke Mesir dan berguru dengan Muhammad Rasyid Ridha. Sedangkan di kalangan masyarakat biasa hidup juga Islam sufistik yang dipengaruhi oleh corak keberagamaan pertama yang diterima mereka di samping pengaruh ulama-ulama tasawuf murid Ahmad Khatib.

Ironisnya, dinamika tradisi keberagamaan tersebut seolah-olah tenggelam oleh kerusuhan sosial yang pernah melanda kawasan itu pada tahun 1999. Selain itu, akhir-akhir ini terutama setelah reformasi di Indonesia, ketika semua komponen bangsa lebih terbuka untuk mengekspresikan kebudayaannya, tradisi Islam di Sambas “kalah” oleh tradisi Tionghoa di Singkawang, yang semula merupakan bagian dari Sambas.

Walaupun harus dinyatakan bahwa, terdapat sejumlah karya, sebagaimana akan diuraikan pada bagian tinjauan pustaka, yang mendeskripsikan tentang Sambas. Hanya saja penelitian dan tulisan itu lebih banyak bersifat istana sentris. Oleh karena itu, sukar untuk menemukan informasi akademik mengenai perananan kesultanan dalam kehidupan beragama.

Link Download:

Laporan Penelitian Sejarah Kerajaan Sambas Kalimantan Barat

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *