Al-Qur’an diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad agar manusia senantiasa berada dalam garis petunjuk-Nya. Untuk menyadarkan manusia akan pentingrya hidayah dalam mengarungi hidup, Allah SWT membekali Nabi Muhammad dengan wahyu-wahyu tentang hakikat manusia; siapa yang menciptakan mereka, dari apa diciptakan, dengan apa mereka menjadi mulia, apa sifat-sifat yang melekat pada mereka, bagaimana cara mempengaruhi mereka agar sadar dengan tujuan hidup.
Saat berbicara tentang manusia, Al-Qur’an tidak hanya menyentuh aspek fisik saja, atau bisa dikatakan tidak menjadikan kajian ini sebagai kajian utama. Merujuk kepada Al-Qur’an, kita akan menemukan perhatian Al-Qur’an terhadap aspek psike (jiwa) lebih besar porsinya daripada perhatian terhadap aspek fisik. Dalam mengenalkan sisi dalam manusia ini, Al-Qur’an tidak cukup hanya dengan menggunakan satu kata, tetapi menggunakan beberapa kata, di antaranya al-nafs, al-qalb, dan ar-ruh.
Setelah melihat makna dari beberapa istilah tentang sisi dalam manusia, penulis hanya mengambil al-nafs sebagai bahan kajian, mengingat istilah ini sering dipakai juga untuk menunjuk sisi dalam yang lain dari diri manusia.
Penelitian tentang hakikat nafs dalam Al-Qur’an sangat diperlukan oleh dai, karena dakwah yang berorientasi perubahan tidak akan terjadi tanpa mengenal karakteristik al-nafs.
Link Download: